Sabtu, 17 Februari 2018

Cerita Dewasa Pijat Pasutri Yang Suamiku Inginkan

 Cerita Dewasa Pijat Pasutri Yang Suamiku Inginkan

Cerita Dewasa - Ini adalah kisah nyataku sebagai Sensual Massage Therapist yang telah aku lakoni beberapa tahun terakhir ini, Bagi yang belum membaca kisah-kisahku sebelumnya, aku perkenalkan diri.

Aku biasa dipanggil Yudi atau Mas Yud. Bekerja sebagai karyawan kantor di Staff Engineering, sebagaimana orang pada umumnya. ditambah keahlianku dalam hal memijat, menjadikanku Therapist Pijat yang banyak dicari pasutri. Terutama di daerah Jakarta – Tangeran dan sekitarnya.
Dan inilah salah satu kisahku….pada Pasutri yang pertama kali mereka rasakan pemijatan pasutri..

Seperti biasa, hari itu setelah kerjaan kantor beres, aku buka email ada pesan masuk dan aku baca isinya,

aku pun membalas email tersebut dan kami chatting YM aku kirim dengan tambahan nomor hp kalo-kalo orang ini tertarik untuk menghubungiku lebih lanjut.

Tak berapa lama, hpku berbunyi. Hmm…nomor baru nih.

“Halo..”,sapaku.

“Halo, ini dengan Yudi?”, ada suara cowok diujung sana.

“Benar. Ini dengan siapa?”

“Aku Hendrik (samaran). Aku baru terima foto kamu, bro”

Akhirnya percakapan lewat sms ini berlanjut melalui telepon. Rupanya dia pasutri dari Surabaya yang ingin merasakan sensasi 3some. Dia berumur 32 tahun sedangkan istrinya 27 tahun. Hmm masih muda juga. Tapi istrinya masih keberatan untuk diajak 3some dan Hendrik ingin agar aku merayu istrinya itu.

“Gini aja bro”, jawabku. “ Bilang aja kalo aku cuman mijit aja untuk ngilangin rasa capek. Ga bakal macem2 dan istri kamu bisa nolak kalo pas aku pijit merasa ga nyaman. Kalo masih kurang yakin, bisa ngobrol sama aku lewat hp atau ym.”

Besoknya, Hendrik member tau kalo istrinya ingin chat langsung sama aku lewat ym.

“Oke”, jawabku.

Di ym, istrinya memperkenalkan diri bernama Warni (samaran). Dia merasa risih karena suaminya selalu saja minta agar dirinya mau diajak ml sama cowok lain. Padahal dia tidak mau dan tidak suka kalo ada cwok lain menyentuh dirinya. Risih katanya.

“Gini mbak, biar suami mbak ga penasaran lagi, saya bisa bantu. Saya akan pijit mbak Warni di depan mas Hendrik. Tapi saya tidak akan macem2 dan cuman mijit aja. Paling tidak, suami mbak udah ga merasa penasaran lagi”, kataku.

“Tapi aku ga mau lho kalo lebih dari itu. Kalo cuma pijit aja sih gapapa. Kebetulan badanku capek semua”, Jawabnya ketus.

“Iya mbak. Saya bisa dipercaya kok”, kataku meyakinkan.

“Tapi aku pengen liat wajah kamu dulu. Bisa liat lewat cam kan?”, katanya masih belum yakin juga.

Setelah melihat wajahku, diapun setuju untuk dipijit.

Akhirnya kami sepakat minggu depan bakal ketemu di Surabaya..

Hari Sabtu pagi, aku berangkat dari Kediri. Singkat kata, mereka menjemputku di terminal Bungurasih Surabaya.

Hmm…Warni cantik juga ternyata. Aku taksir,tinggi sekitar 160cm dengan berat badan ideal, kulit putih dan hidung mancung.Tapi yang paling menonjol saat aku melihatnya adalah dadanya yang aku taksir berukuran 34b. Hmm..aneh juga ya. Ada suami yang rela dan kepengen istrinya yang cantik dinikmati orang lain di depan dirinya. Ah…masa bodoh, ngapain aku mikirin urusan orang lain. Tujuanku kesini adalah untuk membantu memuaskan orang yang meminta bantuanku.

Sesampai di hotel, aku bersih-bersih badan dulu dan menyiapkan peralatan untuk memijat seperti handuk dan minyak zaitun. Aku sampaikan ke Hendrik bahwa ini cuman pijit aja tanpa ada 3some karena Warni tidak bersedia. Hendrik pun setuju. Agen Domino

Aku persilakan Warni untuk berbaring tengkurap. Aku mulai dengan memijat telapak kakinya.Ketika pijatan semakin naik, aku minta ijin melepas celana jeans yang dia pakai. “Maaf mbak, kalo ga dilepas nanti kotor kena minyak.”

Warni pun melepas celana jeansya. Aku mulai urut dengan minyak perlahan. Semakin lama semakin ke atas. Saat sampai di bagian paha dalam, dia mulai mendesis..

”Ehhmmm…”sambil sedikit menggeliat.

Aku semakin intens memberikan pijatan di paha dalamnya. Semakin lama jari-jariku semakin menyentuh pangkal paha. HHmm…terasa hangat.Kepalanya dia benamkan ke bantal. Mungkin malu atau tidak kuat menahan rangsangan. Aku tidak tahu. Tapi dia tidak menolak untuk diteruskan.

Cerita Dewasa Pijat Pasutri Yang Suamiku Inginkan - Aku pijat lagi pahanya tanpa terlihat sengaja menyentuh bukit berbulunya. Oww..udah basah celana dalamnya.

Aku pun minta ijin melepas celana dalamnya dengan alasan yang sama, agar celananya tidak lengket. Dia angkat pantat pertanda tidak keberatan dan akupun langsung melapaskannya.

Aku mulai pijat pantatnya perlahan namun mantap. Aku belum berani terlihat terlalu vulgar dengan menyentuh langsung bagian tengah lubangnya. Aku naikkan pijatanku ke atas sampai bahu. Tangan aku susupkan dari samping menyentuh sisi payudaranya.

Dia mendesis lagi…”Uffhh..”

Kaitan bh nya pun aku lepas dengan seijin Warni  dan kemudian melumuri punggungnya dengan minyak zaitun.

Aku sengaja tidak memberikan rangsangan lebih, agar dia merasa penasaran.

“Udah mbak, sekarang telentang”.

Warni  membalikkan badannya dan menutupkan handuk sebatas dada sampe pangkal paha. Sambil memejamkan mata, dia pasrah menunggu pijatanku selanjutnya. Tampak kalo dia masih agak malu-malu.Tapi tak apa. Aku yakin dia pasti sudah sangat terangsang.

Aku pijat lengannya menggunakan minyak zaitun sambil aku duduk bersila di sampingnya. Jari-jarinya aku arahkan ke selangkanganku. Ketika ujung jarinya menyentuh bongkahan di celanaku yang mulai membesar, dia menoleh ke arah suaminya yang duduk di sofa agak jauh dari tempat tidur.


Mungkin dia merasa malu kalo-kalo suaminya melihat tangannya yang menyentuh penisku. Tapi Hendrik hanya diam saja sambil merokok. Wajahnya tidak menunjukkan reaksi melarang ataupun menyetujui. Karena suaminya cuek, Warni pun tak begitu peduli dengan suaminya lagi. Jari-jarinya yang ada di selangkanganku mulai mengusap-usap perlahan tak kentara. Seakan tak sengaja. Matanya tetap terpejam seakan menikmati pijatanku di lengannya.

“Hmm…udah mulai berani rupanya”, pikirku sambil tersenyum.

Aku tetap pura-pura memijat langan dan pundaknya, padahal penisku udah mulai bergerak membesar.

Pijatanku kuarahkan ke payudaranya. Handuknya aku perosotkan ke bawah. Tampak putingnya yang berwarna coklat muda.sudah mengeras tegak ke atas. Aku urut payudara kanannya dari samping menuju ke tengah. Saat menyentuh putting, tubuhnya menggelinjang sambil mendesah pelan..”eehh…”

Terlihat sekali kalo dia berusaha menahan desahan. Tapi setiap pijatanku menyentuh putingnya, dia kembali menggeliat dan mendesah.’’Ahh…”

Aku lihat Hendrik merubah posisi duduknya menjadi lebih tegak. Sepertinya dia mulai ikut terangsang melihat istrinya aku perlakukan seperti itu.

Warni  mempergunakan tangan kirinya untuk menutup mata karena tidak tahan dengan rangsangan yang dia rasakan, Sementara tangan yang ada di selangkanganku mulai berani menggenggam erat penisku. Dia sudah tidak malu-malu lagi mengelus dan mengocok penisku dari luar. Setiap putingnya aku sentuh, genggamannya pada penisku semakin erat.

Aku sengaja tidak memberikan rangsangan ke putting terus menerus. Saat dia mulai terangsang, aku pindahkan tanganku ke perutnya. Berhasil..dia terlihat kecewa dan mulutnya cemberut.

Hehe aku tertawa dalam hati. Aku menoleh kearah Hendrik. Diapun mengacungkan jempol pertanda dia suka atas perlakuanku.

Akupun tidak menyia-nyiakan isyarat jempol dari Hendrik. Tanganku turun lagi dari perut menuju ke bawah. Aku urut paha Warni  dari bawah ke atas. Saat sampai di pangkal paha, aku sentuhkan jari telunjukku tepat di tengah-tengah gundukan vaginanya.

“auuwhh…” Warni  berteriak lirih. Sepertinya dia agak terkejut dengan tindakan beraniku. Mungkin dia merasa seperti kesetrum saat jemariku menyentuh liang surganya.Tangannya kembali meremas penisku.

Kali ini gentian aku yang terkejut. Warni  tanpa ragu menelusupkan tanganya ke balik celanaku. Kebetulan aku memakai celana kolor tanpa celana dalam, sehingga dengan mudah tangannya masuk menyentuh kulit penisku. Ahh….enak juga pijatannya.

Kini aku semakin berani memijat area vitalnya yang sudah semakin basah. Jari tengahku mengorek garis tengah vaginanya dari bawah ke atas. Saat jariku menyentuk klitorisnya, bisa ditebak, lenguhannya semakin keras dan kocokannya semakin cepat.

Aku masukkan jariku ke dalam lubang. Pelaaann…tapi pasti. Aku tekuk jariku di dalam vaginanya untuk mencari daerah yang menonjol dan kasar. Nah…ketemu!. Ini dia g-spotnya. Akupun menggerak-gerakkna jariku keluar masuk.

“Oohh….oogghh…ooouuwggh..”, Warni  sudah tidak bisa membendung suaranya lagi. Dia tidak lagi merasa malu. Yang ada hanyalah nafsu dan gairah yang semakin memuncak. Dia sudah tidak memperdulikan lagi suaminya yang sudah berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah ranjang untuk melihat lebih dekat istrinya yang menikmati perlakuanku.

“Oohh..yeah….ahhh..disitu..teruuss…aahh….”…teriaka nnya semakin tak terkendali. Aku tau sebentar lagi dia pasti akan meledak. Aku percepat kocokan tanganku.

“Ahh…tteeruuuss..akk..kkuu…kkeell….aahh…papaahh…ak u keluaarrr…ooggghhhh….”, Warni  menjerit keras sekali. Pantatnya naik saat aku tekan jariku lebih dalam. Tangan kirinya ternyata sudah dipegang erat sama Hendrik. Pantas saja dia teriak “papa” saat orgasme.

Sementara tangan kanannya tetap memegang penisku. Bedanya, dia sudah tidak mengocoknya tapi menggenggam erat sekali karena menahan orgasme yang dahsyat.

Sekitar lima detik tubuhnya mengejang dengan pantat naik keatas. Setelah gelombang orgasmenya mereda, dia seakan kembali ke alam sadar. Dia menoleh ke suaminya sambil tersenyum malu.

“Gimana,ma? Enak?”, Tanya Hendrik.

“Ah papa..gitu masih ditanya”, jawab Warni  malu sambil mecubit paha suaminya. “Papa ga marah?”, Warni  bertanya ragu.

Hendrikpun tersenyum, “Kenapa marah? Kan aku yang minta dari dulu tapi kamu ga pernah mau”

“Makasih ya,pa. Tadi benar-benar luar biasa. Mas Yudi tau letak g-spotku”. Warni  menyebutku dengan panggilan Mas.

Seakan teringat kalo tangan kanannya masih memegang penisku, Warni  menoleh ke arah genggaman tangannya, kemudian dia bertanya ke suaminya, “Pa, boleh ga aku isep punyanya Yudi?”

“Kenapa, ma? Kamu suka?” Hendrik malah balas bertanya.

“Iya, habis punya Yudi gede”. Warni  menjawab dengan polosnya. Mungkin dia merasa takut kalo suaminya tersinggung, cepat-cepat Warni  sambung kata-katanya. “Maaf ya pa. Bukan maksudku kalo punya papa kecil, cuman punya Yudi lebih
gede dikit”

Hendrik hanya tertawa , “Gapapa,ma. Aku udah tau kok kalo punya Yudi lebih gede. Kan dulu udah ditunjukin fotonya. Kalo mama suka, jangankan diisep. Dimasukin ke punyanya mama, papa ga marah kok”

“Makasih ya, pa.” Warni  memeluk tubuh suaminya yang berdiri di samping ranjang dan kemudian mencium bibirnya.

Aku cuman tersenyum aja melihat tingkah mereka berdua.

Warni  kembali menggenggam penisku yang tadi dilepaskannya.

Kini aku berdiri di atas ranjang betumpu pada lutut. Celanaku dipelorotkan ke bawah oleh Warni . Kini di depan wajahnya, terpampang penisku yang sudah mengacung tegak. Matanya sedikit melotot, tapi sedetik kemudian dia sudah bisa menutupi rasa kagumnya.

Wajahnya mendekat perlahan. Dia jilat lubang penisku yang sudah mengeluarkan cairan precum. Hmm..tampak dia menikmatinya. Mulutnya dibuka lebar-lebar seakan ingin menelan seluruh penisku. Kini tampak kepalanya maju mundur memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Sayangnya cuman seperempat dari penisku yang bisa dia telan.

Diapun melepas lagi sambil geleng-geleng.“Ahh…ga muat”, katanya. Mungkin dia ingin menelan semuanya.Hihihi..aku cuman ketawa geli dalam hati melihat tingkahnya.

Dia masukkan lagi penisku ke dalam mulutnya. Kini dia tidak peduli muat atau tidak, yang dia lakukan hanyalah memaju mundurkan kepalanya sambil menghisap penisku. OOhh….rasanya benar-benar melayang.

“Rupanya cewe ini jagoan juga ngisepnya”, pikirku. Tadi sepertinya dia wanita yang lembut dan pemalu. Tapi kini terlihat liar dan buas. Tangannya mengocok cepat sambil mulutnya terus menghisap keluar-masuk. Hendrik tidak tahan melihat adegan ini. Dia melepas celananya. Tampak penisnya sudah menegang.

Ooo..pantas Warni bilang kalo punyaku lebih besar. Aku liat, penis Hendrik panjangnya cuman standar, mungkin 13cm dan diameternya sekitar 3,5cm. Hendrik meraih tangan kiri Warni  dan diminta untuk mengocok penisnya.

Sekarang Warni memainkan dua penis sekaigus. Penis suaminya dikocok dengan tangan kiri sedangkan penisku dihisap sambil dikocok dengan tangan kanan.

Sekitar 10 menit dia melakukan itu. Aku semakin ga kuat. Bahaya, kalo diteruskan, aku bisa keluar nih.

Untungnya Warni sudah merasa capek duluan. Dia lepaskan penisku sambil geleng-geleng “Gila, gede banget. Mulutku sampe capek musti nganga lebar.”

Aku dan Hendrik hanya tersenyum mendengarnya.

Aku segera ambil inisiatif, “Mbak sekarang tidur telentang ya” Warni nurut. Dia mungkin penasaran apa yang akan aku lakukan terhadapnya.

Sambil mengocok penis suaminya perlahan, Warni memperhatikan aku yang mengambil posisi berlutut di depannya. Tanganku menyentuh vaginanya. Warni kembali mendesah, “Ahh..”.

Aku ambil kondom di dekat tempat tidur. Warni sadar, sebentar lagi dia akan disetubuhi orang lain di hadapan suaminya. Inilah pertama kalinya dia bersetubuh dengan pria selain suaminya sendiri. Mungkin dia sedikit ragu, tapi tak ada penolakan karena tampaknya diapun ingin merasakan seperti apa rasanya penis orang lain.

Vaginanya sudah mulai basah lagi. Rupanya dia sudah kembali terangsang setelah mengalami orgasme tadi. Aku bentangkan pahanya lebih lebar. Aku lihat, wajah Warni sedikit tegang.

“Santai aja mbak. Aku pelan-pelan kok”

Warni hanya mengangguk pelan sambil tangannya terus mengocok penis Hendrik. Matanya tak berkedip memandang penisku.

Akupun perlahan menempelkan kepala penisku di bibir vaginanya. Aku tidak langsung memasukkannya, melainkan menggesek naik turun di garis lubang nikmat itu. Warni melenguh ..”Oohh..”

Ketika aku rasa cairannya sudah semakin banyak, aku masukkan perlahan penisku

“Ahh..pelaann…mass”

Aku tidak menjawab. Penisku aku tarik keluar sedikit, kemudian aku masukkan lagi perlahan. Gila..sempit banget. Penisku terjepit. Padahal masih baru masuk separo.

Warni menggigit bibirnya. Hendrik menyorongkan penisnya ke mulut Warni. Seakan tahu kalo penis itu sebagai obat penahan sakit, Warni pun mengulumnya. Kini konsentrasinya terpecah pada penis Hendrik. Akupun kembali menekan agak dalam. Bless…Ahh…akhirnya masuk juga seluruh batang penisku.

“EEhhmmmpphh…” Warni berteriak sambil masih mengulum penis Hendrik.

Aku diamkan sesaat. Ketika kedutan vaginanya mulai berkurang, aku memompa perlahan. Terasa seret banget. Aku heran juga, “Seperti merasakan anak abg aja”, pikirku.

Semakin lama, cairan vaginanya semakin banyak. Aku bisa lebih lancar menggenjot penisku lebih dalam lagi.

Gerakanku semakin cepat. Sementara itu aku lihat hisapan Warni pada penis Hendrik juga semakin kuat. Aku lakukan beberapa variasi goyangan dan tusukan pada vagina Warni sehingga dia merasakan gairahnya semakin memuncak. Terlihat dari lenguhannya yang semakin keras dan kocokan pada penis Hendrik yang semakin cepat.

Warni melepas hisapannya dan teriak,”Ahh..lebih cepppaatt…teruuss…aku mau kelluarr…la..giii”

Aku percepat gerakanku. Hendrik juga menunjukkan tanda-tanda mau keluar. Dia minta istrinya kembali menghisapnya. Sebentar kemudian, aku lihat Hendrik memuntahkan spermanya di mulut Warni. “Ahrrgghhh…”, Hendrik berteriak tertahan.

Warni menelan sperma suaminya. Beberapa meleleh di sudut bibirnya. Mungkin saking banyaknya

Sementara kocokanku semakin aku percepat lagi. Pantat Warni mengikuti gerakanku…

Dan akhirnya…”Uuurrgghh…….”Warni teriak dan tubuhnya mengejang kaku. Di saat yang bersamaan, aku pun menyemprotkan spermaku. “Ogghhrrhh….” Kepalaku menegadah ke atas menahan nikmat yang luar biasa dahsyat.

Tubuhku lemas. Aku rubuhkan tubuhku diatas tubuh Warni. Sementara Hendrik duduk di tepi ranjang . Kami bertiga lemas setelah merasakan kepuasan yang hamper bersamaan.

Aku bisa merasakan dada Warni masih ngos-ngosan.

Hendrik mengelus rambut Warni sambil bertanya. “Bagaimana ma?, Enak?”

“Enak,pa. Aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya”, jawabnya dengan masih ngos-ngosan.

Hari itu kami habiskan waktu di hotel untuk melakukan 3some beberapa kali lagi sampai terasa benar-benar lemas. Hendrik terlihat sangat puas. Dia berterima kasih karena akhirnya berhasil merealisasikan fantasinya selama ini.

Cerita Dewasa, Cerita Seks, Cerita Seks Terbaru, Cerita Seks Dewasa 2018, Cerita Sedarah, Cerita Tante Girang, Cerita Janda, Cerita Selingkuh, Cerita Perawan, Cerita Seks Abg, Cerita Mesum, Cerita Hot

 Agen QQ

1 komentar:

  1. Sy sudah 3 tahun memijat pasutri 95% si hanya ingin melihat istrinya dipijat normal,untuk speeti cerita diatas itu tidak mungkin.karena 95% lelaki tidak ingin pasangannya di lihat tanpa busana dan diraba daerah terhormat istrinya.memerima panggilan pijat sehat khusus daerah tangerang
    081281708176 wa (hanya pijat normal menggunakan bra dan cd/ tidak menerima diluar itu )

    BalasHapus